| ]

Dear dokter, salam kenal, nama saya Noor
Dok, saya mau konsultasi sehubungan dengan saya yang frustasi untuk bisa hamil, dan ingin berkonsultasi dengan seseorang yang saya anggap kompeten, dan saya bersyukur menemukan konsultasi online dengan dokter ini dikarenakan saya berada di luar negri yang keadaannya tidak seperti di indonesia yang saya bisa datang ke seorang dokter kapan saja saya kehendaki.

Berikut riwayat saya..
Saya telah menikah selama 8 tahun, di awal pernikahan saya melakukan suntik KB 3 bulan, setelah itu kemudian kami merencanakan untuk punya anak.. setelah melalui beberapa tes diketahui bahwa saya memiliki masalah bahwa hormon prolaktin saya tinggi.. setelah itu kemudian saya melakukan terapi hormon dengan obat-obatan. Folikel saya berukuran kecil, dan setelah pemberian obat-obatan dan ukurannya normal saya diberikan suntikan clomid, tapi masih belum juga berhasil

Juga saya lakukan papsmear, hasil saya sebagai berikut:
- negatif lesi intrapitelial
- perubahan reaktif/peradangan
- organisme : coccen dan coccobacilli
papsmear ini saya lakukan atas permintaan sendiri dan sampai saat ini belum dikonsultasikan dengan dokter kandungan

Saya juga pernah melakukan HSG 2 kali
Yang pertama kali saya lakukan di indonesia dengan hasil bahwa saluran kiri saya tertutup dengan bentuk rahim yang kurang normal (seperti bentuk hati)
Yang kedua kali saya lakukan di saudi ini dengan hasil saluran saya baik kedua-duanya juga bentuk rahim saya juga normal (terdapat perbedaan hasil diantara 2 kali pemeriksaan itu)

Sekarang ini setiap hari saya terus menerus melakukan chart "basal body temperatur".. dari sana dilihat bahwa tidak ada penaikan dan penurunan suhu badan selama siklus haid saya.. Dari awal sampai akhir siklus rata-rata sama dengan suhu 35.9..Siklus haid saya normal sekitar 28 hari, tapi jumlah hari haid saya sedikit hanya sekitar 3 hari saja

Pertanyaan saya
1. Ada apakah gerangan dengan rahim saya, mungkinkah untuk bisa hamil?
2. Apakah saya subur? ataukah saya termasuk kategori tidak subur bahkan bisa dikatakan mandul?
3. Apakah ini menunjukkan bahwa tidak ada ovulasi dalam ovarium saya?
4. Apakah ada peradangan di rahim saya
5. Apa pengaruh bakteri2 tersebut terhadap kemungkinan kehamilan
6. Apa yang saya harus lakukan?

Saya sangat stress memikirkan hal ini sementara ketika saya pergi ke satu dokter dan dokter lainnya tidak ada hasil yang sangat berarti, sementara usia kami terus bertambah.


Oh ya, pemeriksaan sperma suami saya hasilnya "excellent".. Beliau punya riwayat penyakit diabetes (entah type apa, tiap hari makan obat diamicron & glucopage).. suami saya berusia 46 tahun (ini pernikahan kedua beliau dan beliau memiliki 4 anak dari istri pertamanya yang ikut bersama sang ibu) sementara saya sekarang berusia 32 tahun.

Terima kasih banyak dokter. Saya sangat berterima kasih dan sangat menghargai bantuannya.
Salam,
"Noor"

Dear Ibu Noor
Sebelum menjawab pertanyaan ada beberapa hal yang harus dibahas dulu...Pertama: proklatin yang tinggi sering disebabkan pleh adanya kelainan pada kelenjar hipofise. Kalau hanya sekedar untuk menurunkan kadarnya saja bisa diberikan obat2an seperti Bromokriptin (Parlodel) atau Cabergoline (Dostinex), tetapi jika kausa /penyebabnya nggak diatasi maka prolaktin akan meninggi kembali. Prolaktin yang tinggi akan menyebabkan tidak terjadinya ovulasi.

Kemudian Masalah Papsmear, berupa peradangan coccus. ini tentunya bisa diobati dengan pemberian antibiotika spektrum luas. Tetapi sebelum itu ada baiknya dilakukan pemeriksaan kultur dan sensitiviti Test guna lebih memperkuat hasil PAP serta mengetahui pengobatan yang tepat terhadap kuman yang ditemukan.

Hasil HSG sebetulnya nggak masalah. HSG adalah pemeriksaan yang objektif, HSG terakhir yang dipegangm yaitu tuba nya dua2 paten (nggak ada sumbatan). Sedangkan jika ada kelainan bentuk rahim (bentuknya seperti hati) tidak akan mengganggu proses untuk bisa hamil).

Ada cara yang lebih mudah daripada mengukur suhu basal tubuh, yaitu dengan mempergunakan test kit prediksi ovulasi. Merknya beraneka ragam, salah satu yang sering dipakai di Indonesia adalah Ferti test. Caranya sama seperti pemeriksaan kehamilan dengan mempergunakan urine. Dilakukan saat mendekati perkiraan ovulasi (mulai hari kesebelas haid). Jika positif maka amak segera lakukan koitus dalam 24 -48 jam pertama. Cara lain yang juga akurat adalah dengan USg transvagina, biasa dilakukan mulai hari ke sebelas haid.

Ibu jangan stress, semakin stress maka akan semakin sulit untuk hamil :D. Diabetes suami juga nggak berpengaruh ke kualitas sperma, cuma proses penghantarannya yang bisa terpengaruh akibat adanya disfungsi ereksi karena diabetes. Apakah ada ED ? :D

Jawaban pertanyaan:
1. Rahim tidak bermasalah, poteNsi masalah kemungkinan ada radang yang harus diobati. Untuk hamil masih bisa...
2. Ovulasi tidak terjadi berarti tidak subur.
3. Sel telur ibu ada tetapi perkembangannya tidak sampai sempurna (menjadi ovulasi)
4 dan 5. Di leher rahimnya ada peradangan, peradangan akan membuat sel sperma tidak bisa masuk kedalam rahim atau banyak yang mati.
6. Yang harus dilakukan adalah pemeriksaan kultur dan sensitiviti test guna mencari jenis kumannya serta pengobatannya berdasarkan hasil kultur dan sensitivit test tadi. Selanjutnya tinggal masalah ovulasinya saja. Prolaktinnya di cek kembali apakah sudah normal (tidak naik lagi) jika sudah normal maka ovulasi bisa dicapai dengan meningkatkan dosis obat induksi ovulasinya (serahkan ke spognya). Jika ovulasi terjadi (cek dengan Ferti Test/ USG tranvaginal) maka lakukan hubungan seks dalam 24-48 jam pertama.

Jika prolaktinnya nailk lagi maka harsu di periksa apakah ada kelainan pada hipofise...bisa dengan scan kepala. Yang terakhir nggak kalah pentingnya untuk selalu bisa dalam keadaan relaks, bisa dilakukan dengan latihan pernafasan atau yoga. Semoga berhasil